Business Planning


Konsultan Perencanaan Bisnis (Business Plan)


Perencanaan bisnis memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan. Perencanaan bisnis diperlukan untuk semua bisnis karena harus memiliki rencana aksi agar langkah setiap tahun berjalan secara bertahap dan linier. Business plan atau rencana bisnis, adalah rencana tertulis yang menjelaskan bagaimana bisnis akan dijalankan untuk mencapai tujuannya, yaitu visi dan misi perusahaan.


Perusahaan juga mengenal enterprise planning atau perencanaan yang digunakan pada level organisasi atau manajemen. Tidak seperti perencanaan bisnis yaitu perencanaan untuk setiap area fungsional seperti SDM, keuangan, dll. Sekarang rencana bisnis ini berbicara tentang bagaimana mereka membuat rencana tindakan, rencana bisnis SDM, dll. Karena jika suatu perusahaan tidak memiliki rencana bisnis, maka pada saat menjalankan bisnis tidak sinkron dengan perencanaan bisnis. Kalau tidak sinkron, hasilnya tidak efisien, terutama karena terlalu banyak memboroskan anggaran. Kedua, kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan sulit dicapai. Ketiga, banyak sumber daya perusahaan yang terbuang sia-sia, yaitu sumber daya yang sebenarnya cukup untuk satu orang, tetapi menjadi 3 orang dari industri yang berbeda, itu jelas tidak efisien.


Manfaat Business Planning

  1. Adanya integrasi antara level corporate, level bisnis dan level unit support sehingga tidak akan ada redundancy atau tumpang tindih dalam melaksanakan tugas fungsional masing-masing.
  2. Perusahaan dapat lebih mudah dalam mengalokasikan prioritas anggaran. Melalui business planning ini, perusahaan bisa mengatur prioritas anggarannya, misal diberi target tertentu maka anggaran atau budgetingnya mengikuti, misal targetnya kecil maka anggarannya juga kecil.
  3. Perusahaan dapat memiliki roadmap yang strategis untuk mencapai tujuan yaitu visi dan misi perusahaan.
  4. Perusahaan dapat memiliki rencana-rencana aksi yang bisa dibagi ke semua divisi secara proporsional.


Komponen dalam Business Planning

  • Pertama yaitu BAB 1 atau pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan, arah strategis perusahaan level corporate dan arah strategis level bisnis. Misal itu divisi SDM maka arah strategis divisi SDM.
  • Kedua yaitu BAB 2 yang berisi evaluasi kinerja. Masing-masing divisi melakukan evaluasi kinerja 3 atau 5 tahun terakhir sehingga dapat diketahui strategi untuk tahun berikutnya seperti apa. Misal ada sebuah perusahaan ingin berlari 100 km/jam, nah kita lihat 3 atau 5 tahun terakhir perusahaan tersebut berlari 10km/jam, maka tahun berikutnya akan kesulitan jika berlari dari 10km/jam ke 100 km/jam.
  • Ketiga yaitu BAB 3 yang isinya memetakan posisi saat ini. Penting untuk mengevaluasi kinerja masing-masing divisi saat ini seperti apa, misal posisi saat ini harus diberi investasi atau posisi saat ini tidak bisa bertahan sehingga harus melakukan divestasi atau dijual.
  • Keempat yaitu BAB 4 yang berisi perencanaan dengan memetakan target dan strategi untuk 5 tahun kedepan.
  • Komponen terakhir dalam business planning ini yaitu BAB 5 yang terdiri dari rekomendasi dan kesimpulan.


Tahapan untuk Membuat Business Planning

Melakukan brainstorming dengan perusahaan untuk melihat isu-isu apa yang akan terjadi kedepannya kemudian bagaimana strategi kedepannya.

Penggalian informasi dalam penyusunan business planning ini diambil dari data sekunder maupun data primer.

Data sekunder dapat diperoleh dari laporan keuangan, laporan kinerja, laporan investor, media sosial, dsb.

Data primer diperoleh dari observasi yaitu melalui wawancara terlebih dahulu untuk mendapatkan kata kunci dari masalah besar yang dihadapi, kemudian dilakukan survey melalui kuesioner yang nantinya diisi oleh semua stakeholder sesuai dengan kendala atau permasalahan yang dihadapi. Kata kunci permasalahan tidak hanya diperoleh melalui wawancara, melainkan dari literature review kemudian dimodifikasi sesuai kebutuhan perusahaan.

Menganalisis dan mengolah data, kemudian menginterpretasikan dan menyampaikan hasil yang telah diperoleh dari semua stakeholder. Setelah mendapatkan feedback dari semua stakeholder, selanjutkan dilakukan perbaikan sampai tahap finalisasi business planning.


Dampak Positifnya bagi Stakeholders

  1. Menjadi panduan dalam membuat kebijakan, rekomendasi, strategi, regulasi, SOP dan sebagainya. Sehingga business planning ini sangat strategis untuk perusahaan supaya pengelolaannya lebih mudah.
  2. Menjadi buku acuan untuk membantu stakeholder dalam menjalankan perusahaan. Karena banyak sekali stakeholder ketika sudah sibuk dengan rutinitas kantor akan mengalami social myopia atau suatu kondisi dimana mereka sulit berpikir secara helicopter view atau secara makro. Oleh karena itu, business planning ini dapat menjadi nahkoda yang membantu mereka dalam menjalankan perusahaan.
  3. Dokumen business planning ini sangat krusial untuk mendapatkan investor.
  4. Memudahkan perusahaan jika akan melakukan restrukturisasi. Karena ketika akan melakukan restrukturisasi, perlu untuk membandingkan antara posisi perusahaan saat ini dan kedepannya, sehingga melalui business planning ini akan lebih mudah untuk melakukan perbaikan.


Alat Analisis yang Digunakan untuk Menyusun Business Planning

Terdapat banyak alat analisis untuk business planning ini karena sifatnya fungsional. Misal bidang SDM maka dapat menggunakan Balance Scorecard bidang SDM, jika bidang informasi sistem maka dapat menggunakan framework TAM (Technology Acceptance Model). Jadi alat-alat analisis ini banyak sekali, penggunaannya sesuai kebutuhan.


Metode Kerangka Berfikir yang Digunakan untuk Menyusun Business Plan

Penyusunan business planning ini menggunakan pendekatan berbasis strategic planning yaitu diawali dengan pendekatan pada visi dan misi perusahaan, kemudian dilakukan analisis kebutuhan lingkungan internal dan eksternal, selanjutnya baru merumuskan strategi dan membuat rencana aksi yang membutuhkan beberapa instrument, struktur, people, dsb.


Lama Pengerjaan Business Planning

Pengerjaan proyek business planning ini berkisar antara 2-3 bulan.


Pembuatan bisnis plan melibatkan beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk membuat rencana bisnis yang efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik. Beberapa aspek tersebut antara lain:

  1. Analisis pasar: Memahami pasar yang akan dijadikan target, seperti ukuran pasar, kebutuhan konsumen, dan persaingan yang ada.
  2. Model bisnis: Menjelaskan secara rinci model bisnis yang akan digunakan, termasuk produk atau jasa yang ditawarkan, harga, strategi pemasaran, dan alur pendapatan.
  3. Tim manajemen: Menyertakan profil tim manajemen yang akan terlibat dalam operasional bisnis, termasuk pengalaman dan keterampilan mereka.
  4. Proyeksi keuangan: Menjelaskan proyeksi pendapatan, biaya, dan laba untuk jangka waktu tertentu, serta bagaimana bisnis akan mendapatkan modal dan mengelola cash flow.
  5. Strategi pertumbuhan: Menyertakan rencana pertumbuhan jangka panjang dan pendek, termasuk strategi ekspansi, pengembangan produk, atau merger dan akuisisi.
  6. Risiko dan peluang: Memperhitungkan risiko dan peluang yang mungkin dihadapi bisnis, serta bagaimana mengelolanya.
  7. Tujuan bisnis: Menyertakan tujuan bisnis jangka panjang dan pendek, serta cara mengukur kesuksesannya.
  8. Rencana tindak lanjut: Menjelaskan rencana tindak lanjut untuk mengimplementasikan bisnis plan, termasuk jadwal pelaksanaan dan tindakan yang harus diambil.


Jika anda tertarik ingin menggunakan jasa konsultan untuk menyusun Business Planning?
silahkan dapat menghubungi contact center RBSI :